Kepada aku dimasa depan.
Hai !
Aku adalah masa lalumu.
Dan sebut saja ini surat kepada masa depan.
Ya kepada kamu, wujud aku di masa mendatang.
Ketika aku menulis ini,
Aku masih Ayu Retno Wulandari, remaja tujuh belas tahun yang sedang mengalami insomnia.
Hehe, aku menggunakan sebagian besar waktu tengah malamku untuk bercerita dalam blog yang baru kubuat dalam dua minggu terakhir ini.
Aku sedang memakai kaos biru oleh-oleh mas Bagus dari Bali juga celana pendek biru yang udah bolong dibagian bokong dan berbaring dilantai kamar dengan headset ditelinga kiri mendengar lagu favorit papa.
Iya papa kita.
Papa suka Ebiet g ade, dan aku sedang mendengarkan salah satu lagunya yang berjudul 'ayah aku mohon maaf'
Ingat ?
Itu juga lagu favorit kita.
Sayangnya, selera musik kita menjadikan aku remaja paling kuno di jamanku.
Menulis surat ini juga bukan tanpa alasan sih, aku sedang membayangkan kamu yang dimasa depan akan menemukan tulisan ini kemudian membacanya sambil tersenyum.
Aku ingin kamu mengingat ini..
Aku muda dan naif.
Hehe, nggak usah malu mengaku kalau kamu pernah naif.
Iya, saat aku menulis ini cita-citaku adalah menjadi seorang dokter.
Dan entah naif atau bodoh namanya, mempercayai bahwa aku akan menjadi dokter, sementara ketika itu keluarga kita sedang krisis.
Ingat juga kan ?
Kita, eh maksudnya aku pernah di tertawakan seseorang dan orang itu mengatakan harus menggadaikan sertifikat rumah dulu baru aku bisa masuk fakultas kedokteran.
Mulut itu kejam.
Tapi aku terlalu cuek (atau naif ya ?).
Aku diam dan berharap bisa membuktikan sesuatu di masa depan.
Oke lupakan bagian itu.
Ada banyak hal menarik disini yang ingin kuceritakan.
Ohya, aku masih SMA dan jomblo.
Aku punya teman sebangku yang sudah tiga tahun tidak juga berganti.
Dia teman SD yang hehe.. hampir kulupakan, dulu kita memang tidak terlalu dekat dan selepas SD kita sama sekali tidak bertemu selama 3tahun.
Dia adalah teman diskusi yang konyol
Banyak hal bodoh yang kita alami selama tiga tahun itu.
Dia baik meskipun kadang menyebalkan.
Hehe nggak usah disebut namanya, aku ingin tau apakah kamu masih mengingatnya..
Soal berat badanku, sekarang aku lebih dari sekedar chubby.
Aku gembil, gendut versi unyu :p
Aku pakai kacamata dengan frame abu-abu hitam dengan minus 2 dikiri dan 0.5 dikanan.
Petugas optiknya menuduhku jarang makan sayur.
Petugas itu salah besar.
Aku kan emang gak pernah makan sayuran.
Dan aku selalu mengklaim diriku sebagai meatarian atau artinya karnivora lah kurang lebih.
Hei, sepertinya aku lupa bertanya kabarmu saat membaca ini.
Jadi apa kabarmu ?
Masih suka menghisap jempol tangan kanan seperti dulu ?
Atau kini kebiasaan itu menular kepada anak kecil yang memanggilmu ibu ?
Hehe, jangan deh !
Lalu apa kabar keluarga kecilmu ?
Sudah berapa anak kecil yang memanggilmu ibu ?
Dan siapa pria yang mereka panggil ayah ?
Bagaimana tentang pekerjaanmu ?
Sesuaikah dengan cita-citaku saat surat ini kutulis ?
Semoga saja ya..
Aku sangat berharap tentang itu
Eh iya, semoga saat kamu membaca ini mama dan papa masih cukup sehat untuk berkumpul dan bercanda dengan semua cucunya :)
Sudah. Itu aja.
Seandainya, aku bisa meminjam mesin waktu milik doraemon.
Aku ingin mengunjungimu langsung tanpa perlu membuat surat ini untuk mengingatkanmu tentang hari kemarin.
Kepada aku di masa depan, kuharap kamu selalu bahagia.
Dari aku dimasa lalu, dengan penuh cinta :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar