Kenapa harus bertanya 'kenapa' ?
Bukankah banyak perbendaharaan kata yang kamu mengerti ?
Sumpah, ini bukan tentang 'bagaimana' dan 'mengapa' ?
Tapi ini tentang tanya yang berulang dan terkesan menghakimi.
Kamu tau aku bukan satu-satunya yang bersalah.
Bahkan juga air mata itu menjelaskan bahwa aku benar.
Hanya saja hatimu terlalu berdebu untuk merasakan kebenarannya.
Aku tidak benci.
Aku memaafkan semua yang menyakiti.
Kenyataannya sakit itu juga yang mendewasakanku.
Tapi sulit juga memaafkan diriku sendiri yang terlalu cengeng dan mellow.
Tentang tanya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe
Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...
-
Dimotori dengan pengalaman pencarian jodoh yang cukup lama, aku akan menulis nasehat ini untuk adik-adikku yang akan menikah.Terlalu muda un...
-
Ada yang lebih sakit dari sekadar perih Ada yang lebih cacat dari sekadar parut Ada yang lebih ingin mati saja daripada menderita Kita meras...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar