Insomnia ini membawaku kepada sebuah blog yang dimiliki seorang perempuan dan dia adalah dokter.
Apa yang terjadi padanya kini adalah cerminan dari target-target yang dibuatnya beberapa tahun silam.
Seketika itupun aku melamunkan sebuah pertanyaan..
'Tuhan, apakah aku bisa ?'
Bicara target,
Aku juga punya serangkaian target yang sudah lama ku susun dengan sangat rapi.
Sayangnya, aku bukan tipe orang yang disiplin dan terorganisir.
Aku bukan orang yang perfeksionis.
Aku malah cenderung easy going dan terlalu santai.
Hidupku sendiri simpel, semuanya biasa saja.
Target itu sendiri terbentuk atas dasar imajinasiku.
Dan apakah target itu akan tercapai tanpa 'disiplin' ?
Hehe, sudahlah.
Tidak disiplin bukan berarti pembangkang kan ?
Aku ini orangnya manut kok.
Aku cukup patuh pada satu kebijakan.
Aku bahkan tumbuh seperti ini karna kebijakan yang dibentuk orang tuaku.
Tapi kepatuhan itu nggak cukup.
Gelar dokter itu nggak akan datang dengan sendirinya kalau aku cuma patuh dan menjalani hidup apa adanya.
Disiplin dan kerja keras itu tetap perlu.
Dan satu lagi, aku juga bukan anak pejabat atau dokter konsulen yang borjuis. Dana juga jadi penghalang.
Jadi dokter itu kayak gambling.
Berjudi dengan taruhan umur.
Kalau uang bisa membawaku masuk kedalam lembah bernama 'fakultas kedokteran' aku tetap harus berusaha sendiri untuk keluar dari lembah itu.
Sementara dilembah itu aku bisa saja bertemu dengan banyak hal mengerikan yang akan mempersulitku.
Memperlambatku untuk keluar dari sana.
Atau mungkin kenyataan terburuknya..
Sudahlah, terlalu mengerikan untuk dibahas.
Tapi kembali lagi kepada target, itu semua masih perencanaan, sedangkan Tuhanlah yang paling berhak memutuskan.
Nah, kalau udah bicara Tuhan, yang terpenting kan kepatuhan toh ?
Tuhan yang tau bagaimana aku berharap.
Dan apapun yang terjadi padaku, aku yakin semua sudah sesuai garisNya.
Jalani dan syukuri saja.
Paling tidak aku sudah berusaha semampuku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar