Insomnia dan memori tentang suatu malam.

Insomnia yang gak ada habisnya.
Ditemani sebungkus gelisah.
Dan secangkir paranoia yang sangat kental.
Berbaring memikirkan sesuatu
Sebuah mini intropeksi.
Ah capek !
Aku larut digelap kamarku dengan ponsel dan koneksi internet.
Tidak banyak yang bisa kubuat,
Hanya mengetik postingan blog atau sekedar membaca timeline di social media.
Semuanya mempertemukanku pada bosan.
Bosan yang tidak juga membuatku tertidur.
Harus juga menelusuri google untuk mencari tau bahaya insomnia.
Supaya aku yakin..
Aku butuh tidur.
Atau mungkin obat penenang dosis tinggi.
Bukan candu pastinya..
Bukan sesuatu yang diracik dari butiran-butiran kimia dan digerus seseorang yang mengklaim dirinya apoteker.

Hei !
Aku merasa tua saat merindukan kidung jawa yang biasa papa nyanyikan dulu.
Aku melihat masa itu berputar dikepalaku,
Kamar dengan temaram dari lampu tidur etnik dan papa yang nembang sampai aku dan adik-adikku tertidur.
Kakakku ? Dia sudah tertidur, bahkan sebelum tradisi 'nina bobo' kami dimulai
Ketika itu, mudah sekali memejamkan mata di akhir syair.
Tidak ada gelisah dan paranoia.
Tidak ada insomnia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...