Butuh beberapa kali membaca,
Sampai akhirnya aku bisa temukan arti yang sembunyi dalam susunan frase.
Sepertinya bosan.
Atau kamu tak begitu menyukai pertemanan ini.
Terserah saja.
Sulitkah menyapaku ?
Atau mungkin lebih mudah menyusun catatan itu dibanding menyusun 'hai' untukku.
Padahal banyak yang ingin kubicarakan,
Walau aku tau kita tak pernah akur dengan percakapan sentimentil.
Tapi tak usah, sibuklah saja dengan bosanmu.
Aku diam saja, meredam rasa.
Aku juga bosan,
Dengan keadaan yang tidak lagi memihak.
Dunia ini tak memberiku pilihan.
Yang ada aku terikat, pada tali istiadat.
Pada aturan yang bertahun mengiringiku tumbuh dewasa.
Seperti boneka, yang tidak mampu menguasai gerak
Tak punya kendali atas diri.
Dibentuk, ditata, diarahkan..
Kali ini, terserah saja.
Terserah, jika tak ingin menyapa dan bicara.
Terserah, jika ingin diam mengabaikan.
Terserah, asal tak terselip benci.
Terserah saja.
Aku memilih duduk memainkan kata,
Sedikit tak adil membaca yang tertulis,
Tapi aku lelah menjelaskan.
Karena terlalu sering salah dimengerti.
Seperti yang baru saja kubaca, jawabanmu.
Postinganku bukan pertanyaan.
Hanya sebuah judul yang mewakili isi.
Bukan mengharap dijawab.
Baca saja, jangan selalu salah memahami.
Tapi, terserah saja..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar