Mau cerita soal bangku kiri lagi nih..
Jadi ceritanya hari ini girls day out gitu deh..
Mulai dari pagi yang super faileeed !!
Bangun kesiangan, berangkat renang kejebak lampu merah berkali-kali, trus giliran nyampe kolam malah gurunya udah pulang.
Tiket masuk kolam seharga duabelas ribu pun sia-sia,
Aku langsung ke kamar mandi buat ganti baju karna hari ini aku ada janji buat donor darah dan daftar seminar ke ITS sama si bangku kiri.
Setelah ganti baju, aku turun deh..
Tap.. tap.. tap..
Daaan voilaa...
Sampailah aku di pos polisi depan pasar atom, nungguin si bangku kiri.
Sekitar lima belas menit kemudian, si bangku kiri datang.
Lalu berangkat ke PMI bermodal nekat,
Ya apa boleh buat ? masing-masing dari kami tidak punya pengetahuan memadai soal jalanan di Surabaya.
Langsung saja pindah ke menit dimana kami sudah mengisi formulir donor darah.
Setelah mengumpulkan formulir dan menunggu beberapa saat, tibalah giliran si bangku kiri untuk menimbang berat badan dan periksa hemoglobin.
Kasian si bangku kiri..
Berat badannya hanya satu angka diatas batas minimal berat yang ditentukan.
Hemoglobinnya nyariiiis sekali, tepat di angka minimal HB yang ditentukan.
Tensinya ? Ah sudahlah..
Dia kecewa sih, gagal donor karna tensinya rendah..
Padahal sudah sejak berminggu-minggu yang lalu dia merencanakan untuk donor darah.
*pukpuk bangku kiri*
Tapi dia ikutan masuk, nemenin aku donor.
Dan tulang-tulangnya kerasa ngilu pas liat jarum yang dipakai buat transfusi.
Singkatnya selepas donor darah kami berangkat ke ITS, kali ini bermodalkan google map di ponselku.
Bangku kiri kemudikan motornya, dan aku membaca penunjuk arah di peta.
Kau tau ?
Sebuah kesalahan besar jika mempercayakan tugas ini padaku.
Untuk menghafal kanan dan kiri saja masih sering terlupa, apalagi baca peta.
Setelah hampir lebih dari setengah jam muter-muter dan nyasar, akhirnya kami memutuskan untuk lewat jalan yang kami kenali saja.
Ya, walaupun harus menempuh perjalanan yang jauuuh dan berliku..
*haha lebay...
Berpedoman pada google maps dan pointernya yang tidak bisa dipercaya, akhirnya kami sampai di jalan Raya ITS.
Kemudian masuk kompleks fakultas-fakultas di ITS, mencari fakultas MIPA.
Satu hal yang baru kusadari, ITS terlalu besar untuk di jelajahi dua anak perempuan yang punya bakat nyasar.
Dan kampus ini terlalu sepi untuk mencari seseorang yang bisa ditanyai.
Sempat berputar-putar dan salah jalan,
Tapi akhirnya ketemu juga si fakultas MIPAnya..
Kami bertanya pada segerombolan pemuda pemudi berkaos hijau yang bertuliskan 'eco campus' mengenai letak dari sekertariat HIMKA.
Berdasarkan petunjuk dari pemuda yang kami temui tadi, akhirnya..
Disinilah kami...
Di depan ruang sekertariat HIMKA, dan pintunya tertutup rapih, terkunci.
Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam sana.
Pfftt..
Si bangku kiri hampir saja menyerah, sampai akhirnya seorang pemuda tambun berkacamata, memberikan jawaban atas segala tanya kami.
Dia menelpon seseorang lalu meminta kami menunggu.
Selang waktu menunggu, aku dan bangku kiri membongkar bekal kami.
Lalu kami piknik di sana.
Baru setengah habis kue yang ditanganku, tiba-tiba dua orang laki-laki datang dengan ngos-ngosan.
Aku membungkus kembali kue ditanganku, sementara si bangku kiri memilih untuk melumat habis sisa kue di tangannya
Mulut penuhnya membuat ia nampak konyol saat ditanyai nama dan asal sekolah.
Singkat cerita, setelah negosiasi babibu dengan dua mahasiswa tadi selesai, kami langsung angkat kaki balik badan menuju parkiran motor.
Lalu pulang.
Dalam perjalanan pulang kami tidak banyak bicara, hanya sedikit mengomentari bentuk mobil yang kami temui di jalan.
Dan sesampainya di depan gang rumahku aku langsung berpamitan dan mengucapkan terima kasih.
Ohya, kami sempat melakukan tepukan / toss ritual perpisahan favorit kami.
Ya, perjumpaanku dengan bangku kiri hari ini diakhiri dengan dua tinju yang melayang di hidungku.
Tanda bahwa aku kalah dalam toss, as always..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar