Bundle of.. memories.

Baiklah..
Aku bohong.
Aku masih saja mimpi bertemu denganmu, dibonceng kamu, menerima pesanmu dan dikirimi cerpen olehmu.
Dan saat aku bangun dari mimpiku, lagi-lagi aku merasakan ada yang hilang.
Sisi itu kembali berlubang.

Aku masih saja mengingat orang yang biasa diskusi denganku.
Aku ingat semua obrolan ga penting itu, dan sialnya aku masih menginginkannya.
Aku ingat saat kita tidak sependapat, kamu sama kerasnya dengan ibuku saat mementahkan logikaku.
Untuk pertama kalinya, aku menyadari bahwa mengingat juga menyebalkan.

Kau tau betapa menyebalkannya mengingat semua tentangmu ?
Sangat menyebalkan.
Sangat. Sangat menyebalkan untuk mengingat bahwa kamu adalah si tukang gondok menyebalkan yang selalu membuatku menunggu seharian untuk sebuah sapaan yang tidak lebih dari empat huruf.
Sapaan 'mbem..' yang selalu bisa membuat jantungku berdebar lebih cepat saat menerimanya.
Ah, aku tau suatu hari nanti aku akan punya nama panggilan selain yang itu.
Sudahlah..

Hei,
Aku benci terjebak pada lingkaran, segitiga, atau apalah namanya ini..
Aku lebih suka jika aku simpan perasaan ini, dan kita bisa jadi teman.
Maksudku teman yang profesional, tanpa ada skandal.
Tanpa drama telenovela.
Tapi sepertinya ini takkan berhasil.
Jadi lebih baik aku berdamai dengan ingatanku.
Menikmati kenyataan, bahwa cinta bukan untuk dikonsumsi anak perempuan tujuh  belas tahun yang ingusan dan manja.

Bicara soal ingatan..
Hei, bisakah kita berdamai ?
Duduklah, aku ingin buat penawaran.
Kenapa tidak mengingat rumus kimia saja ? Atau cobalah fisika ? Teori biologi ?
Kenapa harus dia lagi dan lagi ?
Ayolah.. kenapa aku tidak bisa memilih mana saja yang akan kuingat ?
Aku kan pelupa..
Harusnya lebih mudah untuk lupa..

Aku nggak galau..
Aku cuma mau nulis disini.
Toh aku tak punya diary.
Yang kupunya hanya website ini.
Jadi biar saja kutulis disini.
Supaya bisa kubaca kembali dan kutertawakan, nanti.
Ya, lagipula dia tidak akan membaca. Tidak lagi.
Jadi biarlah aku menulis..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...