Jadi gini..
Sejak aku pindah ke Malang, hari-hariku bener-bener jadi depends banget sama kacamata.
Aku udah nggak punya waktu yang lama untuk sekedar diam mendekam dikamar dan menjadi ashabul kahfi.
Aku punya 24 jam sehari, dan selama ± 20 jam itulah aku pakai kacamata.
Setiap kuliah dan sibuk organisasi, aku pakai kacamata, pulang ke kos juga kalau liat laptop, nulis laporan, belajar dari catatan-catatan, selalu pakai kacamata.
Bahkan kadang tidur pun aku masih pakai kacamata (ini kalau udah kebangetan capek trus belajar tapi tiba-tiba ketiduran)
Dan aku cuma lepas kacamata pas mandi, wudhu, sholat sama nyuci.
Pokoknya hanya pada aktivitas yang tidak melibatkan membaca, menulis, atau interaksi sosial.
Iya,
Segitu payahnya aku tanpa kacamata.
Dan tragedi patah kacamata bisa membuatku demikian terpukul.
Siapalah aku jika tanpa kacamata..
Aku nothing..
Aku hanyalah seonggok daging yang punya nama.
Bukan cuma perkara patahnya, tapi juga ini soal kacamata baru..
Selain menguras tabungan, bikin kacamata baru juga kayak nyari jodoh.
Ribeeet banget, dan ada tahapan-tahapannya..
Pertama koleksi,
Kumpulkan semua opsi terbaik, dari segala bentuk dan kriteria.
Lalu seleksi,
Pilih berdasarkan faktor kenyamanan dan kecocokan di wajah kita. Nah biasanya pada tahapan ini, aku butuh pertimbangan mama untuk menentukan kacamata mana yang pantas untukku.
Kemudian eliminasi,
Yaitu tahap menyingkirkan opsi-opsi yang tidak lolos seleksi.
Yang terakhir resepsi.
Nah, ini adalah tahap dimana pilihan sudah ditetapkan dan mahar dibayarkan sesuai kesepakatan yang telah dibuat.
Gitulah..
Pokoknya nggak boleh asal pilih.
Harus ada campur tangan persetujuan keluarga.
Jadi ini kacamataku yang ketiga.
Satu-satunya kacamata yang dinilai paling bagus dan cocok buatku, dibanding dengan mantan-mantan kacamataku yang dulu..
Hubungan kami baru berjalan sepuluh bulan, belum pernah anniversary merayakan hari jadi satu tahun, tapi tiba-tiba si kacamata patah.
Ada dua kemungkinan, sih..
Mungkin salahku atau ini konspirasi semesta agar aku pulang..
#SalahmuNdul!
#SakKarepmuLahYu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar