Oke.
Aku terkapar di kamar, dan baru satu jam yang lalu aku membatalkan niat untuk datang ke rapat project yang cukup penting.
Iya, ternyata aku bukan Wonderwoman.
Karena Wonderwoman nggak pernah demam.
Well, setidaknya tubuh ini mau mengalah.
Dan aku harus mengakui, aku belum bisa membagi peran.
Aku bukan ahlinya multitasking.
Badanku sedang tidak bisa diajak kompromi, jadi aku tidak memaksa untuk datang ke rapat itu.
Ditambah lagi jadwal UTS dua mata kuliah untuk besok pagi,
Jelas, egoku memenangkan kos sebagai destinasi terbaik untuk menghabiskan malam ini.
Kemarin, dari Surabaya, keretaku telat, aku baru sampai di Malang jam 12 malam.
Tanpa negosiasi panjang, usai membongkar barang bawaan, aku langsung tidur.
Paginya cuci baju, belajar, berangkat kuliah -UTS- sampai sore dan sekarang sedang sakit kepala.
Besok masih ada UTS.
Namanya juga hidup..
Homesick udah lewat, pun ya mulai terbiasa hidup di lingkunganku yang baru.
Kalau harus milih, aku sih baik-baik di kosan aja daripada pulang kampung.
Kalau cuma libur dua hari, hepinya ga sebanding sama capeknya sepulang dari kampung halaman.
Saking aja kemarin lagi ada butuh..
Yaaa, ini soal prioritas.
Walaupun organisasi juga penting, setidaknya aku harus bisa membuat skala prioritas saat keadaan jadi tidak memungkinkan untuk menjalani keduanya.
Pikirin baik-baik..
Pilih sembuhkan badan sembari belajar untuk UTS atau sok kuat keluyuran berorganisasi malam-malam dan mempertaruhkan waktu belajarku cuma demi jadi aktivis.
Hehe, aku sih jelas pilih tiduran sambil belajar.
Dan lebih jelas lagi, aku kapok pulang kampung kalau liburnya cuma sabtu minggu.
Capek, borosin uang, dan aftertaste-nya lebih payah..
Sakit di kota orang itu nggak enak.
Dan prioritas lagi, kalau kita bisa melakukan banyak hal yang lebih perlu dilakukan di kota ini, kenapa harus capek-capek pulang pergi ke kampung halaman ?
Bijak-bijaklah menakar prioritas.
Udah ya..
Lagi meriang, mau belajar dulu sebelum khilaf tertidur tanpa aba-aba.
Gapapa, sesekali sakit, biar akunya bisa punya alasan untuk sedikit mengambil jeda.
Semesta,
Terima kasih sudah berkonspirasi untuk membuatku (untuk malam ini) (sejenak) berhenti berlari.
Badan,
Cepat membaik ya..
Perut,
Jangan meraung, plis..
Besok bakso lagi deh..
Tapi sabar ya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar