" Doakan saya ya, dek " -dari pria yang akan berangkat menuju Jakarta, tiba-tiba saja.
Iya, saya pasti berdoa mas.
Terlepas dari apakah itu kewajiban saya untuk mendoakanmu atau bukan.
Terlepas dari nyawa arti doa saya dalam suksesmu nanti.
Saya hanya menginginkanmu jadi seberhasil harapanmu.
Tidak lebih dari itu.
Tidak ada yang saya harapkan.
Tidak juga untuk persoalan hati.
Hei, saya bukan anak perempuan yang mudah jatuh cinta pada orang baru.
Kalau saya tersenyum dan berdoa untukmu, itu karena saya respect dan tulus jadi pengagummu saja.
Siapalah saya untuk mendengar ceritamu dan mendukungmu dengan sorak sorai.
Lalu sedikit berbisik mendoakan yang terbaik.
Saya orang baru,
Yang mengagumimu dari jauh.
Masih banyak hal yang harus saya capai dan perjuangkan, jadi saya buat jarak itu tetap jauh.
Tenang mas..
Teruslah berjuang sekuat tekadmu.
Saya akan berdoa untukmu..
.
.
Semoga kelak saya juga yang berada satu shaf di belakangmu untuk ikut mengamini doamu yang lainnya.
Hehe :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar