Suatu siang yang iseng, di tengah kebuntuan dalam memahami mata kuliah dasar manajemen.
Aku sedang asyik dengan facebook saat tiba-tiba aku menemukan akun milik guru kursus bahasa inggrisku.
Aku membukanya dan mencari tau sedikit informasi, dan aku menemukan foto bocah kecil yang cantik. Namanya Karina.
Waktu seperti berjalan cepat, bahkan mungkin terasa seperti berlari kecil.
Lucunya, aku menyadari bahwa sudah tujuh tahun sejak aku lulus dari tempat kursus.
Dulu, saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar, ibuku mengantarku pada sebuah kursus bahasa inggris yang terhitung cukup jauh dari rumah.
Jadwalku seminggu dua kali pertemuan, dan aku selalu bersemangat berangkat kursus.
Aku selalu jadi murid kesayangan pak Khrisna karena paling cepat menghafal dan di akhir semester sertifikatku selalu berhiaskan predikat 'excellent'
Apa yang kupelajari di tempat kursus dengan di sekolah sangat berbeda, jadi tak jarang nilai UTS bahasa inggrisku pas-pasan walaupun sudah kursus.
Dan aku paling ingat wajah kecewa pak Khrisna saat melihat lembar ulangan bahasa inggris dengan nilaiku yang rendah saat itu, beliau berkata :
" Kamu seharusnya bisa dapat lebih baik dari ini. Saya tau kamu mudah mengerjakan ini, tapi mungkin kamu terlalu meremehkan.. besok-besok jangan begini lagi ya "
Sebagai bocah kecil yang disayang gurunya, akupun merasa kecewa yang sama.
Kalimat pak Khrisna benar-benar kuingat, bahkan sampai hari ini.
Jangan meremehkan sesuatu, meskipun kamu sudah jadi ahlinya.
Ya, singkatnya aku kursus hanya sekitar satu atau dua tahun.
Aku bisa mengerti bahasa inggris tapi tidak memperbaiki nilaiku di sekolah, pun dengan pertimbangan jarak kursus dengan rumah yang terhitung cukup jauh, orang tuaku memutuskan untuk menghentikan kursus.
Well, walaupun pada akhirnya aku baru merasakan manfaat kursus itu di SMP.
Apa yang sudah kupelajari di kursus memang nggak nyambung dengan materi SD karena aku belajar kelewat jauh dari konteks.. tapi yaa setidaknya aku jadi kece banget di masa SMP karena sudah menguasai bahasa inggris kelas 3 SMP bahkan sejak aku masih kelas 1 SMP. *sombong* *lalu ditendang*
Dan yaa setelah tujuh tahun berlalu, ternyata pak Khrisna tidak banyak berubah. Masih tetep ganteng.
Aku yang berubah, makin bertumbuh walaupun bentukannya masih bantet, makin gembil, pakai kacamata, dan makin pinteeer huehehehe (amiiin ya Allah..)
Pak Khrisna udah nikah, udah punya anak perempuan yang cantik, yang lebih bisa dibanggakannya..
Yaa.. akhirnya pak Krisna punya bocah kecilnya sendiri.
Oke, hai Pak Khrisna..
Ah, mungkin bapak sudah lupa saya.
Mungkin masih banyak murid lain yang lebih penting untuk diingat.
Tapi saya nggak pernah lupa sama pak Khrisna loh..
Terutama wejangan bapak soal nilai UTS beberapa tahun yang lalu.
Saya ingat waktu bapak menggoda sikap pendiam saya dengan cara menjodoh-jodohkan dengan Bagas, teman sekelas saya yang juga pendiam.
Saya ingat pernah diantar bapak pulang, waktu menunggu lama dan tidak dijemput oleh orang tua.
Saya ingat bagaimana senyum bapak saat menagih hafalan vocab saya, dan jika saya melupakan satu kata, biasanya bapak tidak akan tega memberi nilai 90, karna biasanya saya selalu dapat 100.
Saya ingat bagaimana bapak menambahkan huruf O dibelakang nama saya, juga iseng bapak menggoda saya saat saya mengenakan baju yang tidak biasanya (lebih stylish)
Waktu itu, tidak mungkin saya naksir guru saya sendiri.
Tapi serius, I adore you pak..
Salam dari saya, Ayuo!
Salam juga untuk adik Karina..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar