Memang tidak penting untuk diketahui
Harusnya ini kusimpan untuk diriku sendiri
Tapi aku perempuan, yang cerewet, dan cerewet.
Dan ya sekali lagi cerewet.
Demikian cerewetnya hingga tak henti merutuki diri.
Demikian cerewetnya sampai harus berulang kali menyesali.
Demikian cerewetnya hingga semua sakit kembali terurai.
Pahamilah sulit,
Aku benci diriku yang mengacau ini.
Aku bukan orang yang suka menyesali kejadian lampau.
Tapi kali ini begitu dalamnya sesalku.
Karna begitu fatalnya salahku.
Urusan hati ini sedikit rumit..
Sedikit bersalah saja bisa terlalu banyak menyakiti.
Bukan mauku menambah sakit pada lebam yang kamu terima.
Aku hanya ingin mengatakan 'maaf'
Ribuan maaf yang aku tau tidak akan mengembalikan keadaan.
Tidak akan membebaskanmu dari pelik
Tidak juga menyelesaikan masalah.
Semua yang terjadi,
Semua yang tidak bisa diperbaiki,
Membuatku merasa, aku pasti dibenci.
Tapi sekali lagi aku salah.
Aku tidak boleh banyak berkomentar.
Karna jika kulakukan, maka lebam itu akan semakin sakit.
Sekali lagi, maaf..
Terlalu lancang karna ingin jadi penawar sakitmu.
Aku janji akan bersikap profesional.
Seperti yang sudah kita sepakati.
Satu lagi,
Ini bukan curahan hati,
Sekedar ingin mencoba merangkai sajak sastra.
Dari aku yang tak pandai bersajak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe
Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...
-
Dimotori dengan pengalaman pencarian jodoh yang cukup lama, aku akan menulis nasehat ini untuk adik-adikku yang akan menikah.Terlalu muda un...
-
Ada yang lebih sakit dari sekadar perih Ada yang lebih cacat dari sekadar parut Ada yang lebih ingin mati saja daripada menderita Kita meras...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar