Hai, kamu !

Kepada kamu yang memetik senar gitar dengan jemari tangan kiri.

Hai !
Terlalu basa-basikah jika aku membuat surat ini teruntukmu ?
Mungkin kamu akan segera merasa bahwa aku berlebihan, sentimentil dan kuno.
Ya, kamu tidak akan benar-benar mengenalku karena kita adalah dua jenis manusia yang tidak saling melengkapi.
Yang tidak pandai menjelaskan dan satunya enggan mendengar.
Atau kalau kamu buat pembelaan soal 'enggan mendengar' aku akan buat koreksi, jadi 'tidak cukup memperhatikan'

Hai, kamu yang menguncir rambut setiap hendak menulis !
Adakah kamu belajar tentang penerimaan sebuah keputusan akhir-akhir ini ?
Bukankah kamu adalah orang yang dengan menyebalkannya selalu bertindak sebagai penentu dan bukan penerima keputusan orang lain ?
Ingat kapan terakhir hatimu digerogoti dendam karena keputusan sepihak yang ditujukan padamu ?
Mungkin itu juga yang membuatku yakin, kamu tidak akan pernah mengerti tentang hidupku disini.
Tentang mana yang kupilih dan yang tidak kupilih..
Mana yang kuputuskan dan yang terpaksa kuterima sebagai keputusanku juga.
Kamu tidak akan pernah mengerti berapa banyak aku bersabar untuk ini.

Hai kamu yang minum segala jenis kopi !
Bisakah kita redam kamu, dengan secangkir penuh minuman favoritmu ?
Bicarakan apapun pendapatmu tentangku, lalu ijinkan aku menjelaskan sesuatu yang tidak kamu ketahui tentangku.
Belajarlah mendengar sedikit alasan yang mungkin saja menurutmu salah.
Jangan buru-buru menghakimi, nggak semua yang kamu pikirkan selalu benar.
Kamu tidak tau apa yang orang lain sedang perjuangkan..

Hai kamu yang bermuka dingin dalam setiap kilatan blitz kamera !
Sisakan sedikit senyum untuk dirimu sendiri, aku tidak marah.
Aku juga tidak minta kamu mengerti apapun yang kuhadapi.
Kamu boleh berspekulasi sesukamu, aku mendengar.
Yaa kalau aku tidak bisa menjelaskan untuk pembelaanku, setidaknya bisa kubuat surat protesku.

Santai saja,
Surat itu tidak akan pernah sampai padamu :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...