Tangkapan Besar

Bukan sore yang sibuk saat aku dan teman-teman memutuskan untuk mencari tau dimana akan diadakan karaban sapi yang sejak awal ingin disaksikan, namun sayang, di perjalanan kami tidak menemukan adanya karaban sapi. Jadi diputuskanlah, untuk melaju ke dermaga, melihat orang memancing. 

Pemandangan menarik saat menyaksikan tepat dibawahku, laut yang begitu jernih dipenuhi ikan yang hidup berkoloni, berbaris rapih, begitu dekat dengan mata. Semesta ini punya akuarium raksasa, batinku. Aku tak hentinya mengerjap kagum. Ini benar-benar pemandangan langka. Sempat terbersit dalam hati, keinginan untuk menyelam. Tapi apa daya aku tak punya alat selam, apalagi kemampuan selam. Padahal kudengar sisi dermaga ini mencapai kedalaman lima meter, sementara aku hanya setinggi kaleng krupuk ditumpuk tiga. Yayaya.. kelewat mengada-ada untuk berharap bisa berdekatan dan menyentuh ikan-ikan itu. Aku sudah pasti akan tenggelam, lalu mengambang tanpa napas. Jadilah aku harus cukup puas dengan memandangi laut dari atas sini saja.

Sore itu baik-baik saja, sampai aku memperhatikan gerak-gerik temanku yang seperti hilang kesadaran, mendadak turun dan merosot tercebur ke laut. Aku menjerit sejadinya karena shock. Dia malah tenang tanpa beban pikiran. Aku tak habis pikir apa yang terjadi padanya sampai begitu santainya dia mengulurkan ponselnya untuk diselamatkan terlebih dahulu. 

Baru setelah keluar dari air laut, basah kuyup, dia menggigil sembari berpikir keras kenapa sampai dia mencebur seperti itu. Dia ini, benar-benar...

Aku memandanginya lama sekali, seperti turut merasakan trauma. Sampai akhirnya bisa ikut mentertawakan kekonyolan yang baru saja terjadi. Oke, bukan aku menertawakannya, kami tertawa bersama. Gila saja, aku tak mungkin sejahat itu hahahaha..

Well, diantara banyak sekali orang yang memancing di dermaga ini, dia adalah tangkapan terbesar sore ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...