Pemandangan menarik saat menyaksikan tepat dibawahku, laut
yang begitu jernih dipenuhi ikan yang hidup berkoloni, berbaris rapih, begitu
dekat dengan mata. Semesta ini punya akuarium raksasa, batinku. Aku tak hentinya mengerjap kagum. Ini benar-benar
pemandangan langka. Sempat terbersit dalam hati, keinginan untuk menyelam. Tapi
apa daya aku tak punya alat selam, apalagi kemampuan selam. Padahal kudengar sisi dermaga ini mencapai kedalaman lima meter, sementara aku hanya setinggi kaleng krupuk ditumpuk tiga. Yayaya.. kelewat
mengada-ada untuk berharap bisa berdekatan dan menyentuh ikan-ikan itu. Aku sudah pasti akan tenggelam, lalu mengambang tanpa napas. Jadilah aku harus cukup puas dengan memandangi laut dari atas sini saja.
Sore itu baik-baik saja, sampai aku memperhatikan gerak-gerik
temanku yang seperti hilang kesadaran, mendadak turun dan merosot tercebur ke
laut. Aku menjerit sejadinya karena shock. Dia malah tenang tanpa beban
pikiran. Aku tak habis pikir apa yang terjadi padanya sampai begitu santainya
dia mengulurkan ponselnya untuk diselamatkan terlebih dahulu.
Baru setelah keluar dari air laut, basah kuyup, dia menggigil
sembari berpikir keras kenapa sampai dia mencebur seperti itu. Dia ini,
benar-benar...
Aku memandanginya lama sekali, seperti turut merasakan trauma. Sampai akhirnya bisa ikut mentertawakan kekonyolan
yang baru saja terjadi. Oke, bukan aku menertawakannya, kami tertawa bersama. Gila saja, aku tak mungkin sejahat itu hahahaha..
Well, diantara banyak sekali orang yang memancing di
dermaga ini, dia adalah tangkapan terbesar sore ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar