Karena, akan selalu ada cerita yang sulit untuk diceriterakan.

Setelah delapan hari yang luar bisa di tempat orang, bukan tidak mungkin jika ada hal atau kejadian yang demikian membekas di ingatan. Bahkan hingga hari ini, lucu saja jika aku masih merasa geli sendiri mengingat detail kejadiannya. Kemudian tersenyum kecil menyadari, aku hampir selalu mengingatnya. Selalu. Terus menerus. Rasanya lobus memori temporalku bermasalah..

Ini sedikit berbeda.

Seperti..

Yaaa..
.
.
.
Kau tau, tidak semua hal yang kamu rasakan bisa kamu bagi dengan yang lainnya.

Aku bisa saja menceritakan semuanya, tapi tidak kulakukan. Cerita itu seperti doa yang berurutan alur kisah. Jangan semua dibaca lantang, karena tidak semua peduli, tidak semua mau mengamini. Jadi, jika cerita itu sama halnya dengan doa, maka bayangkan rasanya kalau doamu ditertawakan. 

Pandai-pandailah memilih cerita, beberapa hal layak dijaga atas nama privasi. Untuk kelak ditertawakan sendiri, atau berdua dengan orang yang tepat. Bukan ditertawakan ramai-ramai oleh orang-orang yang sekedar butuh terhibur oleh ceritamu, lalu pergi dan membawa cerita itu untuk menertawakanmu lagi suatu waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...