Posting ngasal.

Bukan maksudku mengakhiri bro..
Hanya mengurangi bobot konflik.
Atau sebutlah ini bab baru yang berisi penyelesaian.

Anggap saja aku lemah.
Mudah menyerah dan dikuasai rasa bersalah.
Atau ya memang begitulah adanya..

Aku mau berteman dengan semua gelisah.
Aku mau berteman dengan semua tanda tanya.
Hanya supaya mereka berhenti menyakitiku.
Hanya supaya aku terbiasa menghadapi mereka.

Aku banyak berubah,
Tapi belum pantas disebut dewasa.
Ini hanya perubahan sederhana.
Dari yang 'tidak ingin mencoba' akhirnya jadi 'pemula'
Dari yang 'cuek' menjadi 'kepo'
Dari yang semula 'pemalu' jadi 'sok asik'
Dari yang selalu 'selow' akhirnya 'mellow'

Ah hidup..
Sejak perasaan itu,
Aku lupa persahabatanku dengan malam.
Aku lupa menyapa langit yang cemburu melihatku asyik dengan gadgetku.
Kadang aku begitu egois untuk cemberut dan tidak menikmati malam hanya karena menunggu sesuatu.

Biasanya malam yang jadi alasanku tersenyum teduh, tapi akhirnya aku menemukan alasan lain untuk bisa tersenyum.
Yang ini lebih nyata dan bernyawa.
Yaa.. walaupun alasan ini hanya boleh kupinjam sebentar.
Iya, akhirnya aku harus mengembalikan alasan itu  di tempat awal aku menemukannya.

Aku tidak menyesal.
Setidaknya aku sudah mencoba dan belajar tentang hal baru.
Tentang perasaan dan bagaimana harus menghadapi persoalan rasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...