Ini bukan tentang kamu.
Ini tentang aku dan tentang berhenti.
Ingat persimpangan yang kemarin ?
Aku berdiam menunggu berhari-hari.
Lupakan saja lampu hijaunya.
Aku tau belum saatnya aku berhenti.
Hanya saja ketika hati mewakili logika.
Semua serba di luar rencana.
Aku tidak menyalahkan siapapun untuk hal yang di luar rencanaku ini.
Mungkin semesta sedang iseng menguji tekadku.
Ya, aku ingat pernah bertekad untuk berhenti pada satu persimpangan saja.
Menunggu untuk satu lampu hijau saja sepanjang perjalananku.
Kembali pada lampu hijaunya.
Mungkin bosan bersabar.
Mungkin juga ragu pada waktu.
Kadang keinginan untuk pergi itu ada.
Tapi keinginan untuk bertahan lebih unggul dalam urusan menguasai hati.
Aku masih ingin menunggu 'clue' sebelum mengambil langkah selanjutnya.
Kamu mungkin benar soal 'duduk diam dan tidak memilih'
Aku pun pernah punya pendapat serupa.
Kadang ada pilihan yang tidak untuk dipilih, tapi untuk ditunggu sampai salah satunya membawa kita pada jalannya.
Benar kan ?
Kurasa tanpa sadar seringkali kita tidak memilih, tapi sengaja dituntun untuk berada pada pilihan yang itu.
Iyaaa kaan ? Kaaan ? Kaaaaaan ?
Iyain aja deh !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar