Lupakan aku, apatisku, egoisku.
Mungkin dari sisimu aku buruk sekali.
Tapi dari sisiku, ini namanya mengalah.
Menyerah pada sesuatu yang hampir tidak mungkin diperbaiki
Misalnya sebuah sistem tentang keadilan.
Kenapa harus meminta kalau aku bisa berusaha ?
Kenapa harus memohon kalau nantinya hanya diabaikan ?
Kenapa harus menunggu kalau tidak ada yang menjanjikan ?
Dan kenapa harus menyalahkan aku kalau tidak sabaran ?
Aku sudah berhenti merengek.
Kalau pun aku menangis, kupastikan tidak ada yang melihat air mataku.
Aku baik kan ?
Tapi tidak cukup sabar lagi.
Sabarku habis digerogoti kecewa.
Kalau aku diam, itu bukan sabar, itu acuh.
Nggak ada lagi yang ingin kuminta,
Nggak juga untuk hal sesederhana 'ingin didengar'
Mungkin aku terbiasa diabaikan.
Atau memang aku terlahir bukan untuk didengar.
Sudahlah, hentikan semua drama.
Aku sibuk mencari alasan untuk bahagia.
Tidak ada waktu untuk terus termehek-mehek.
Ohya satu lagi, kalau memang ada yang ingin kuminta.
Mungkin hanya sebuah diskusi ringan tentang 'keadilan'.
Bisa ? Mungkin tidak ya ? Lupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar