Ke-se-pi-an

Mereka dengan kesibukannya.
Dan aku ditinggalkan sendiri dirumah dengan banyak keharusan yang tidak memperbolehkan aku tidur.
Tidak adil ?
Bukan itu.
Aku hanya merasa sepi.
Sepi yang biasanya kukira enteng.
Sepi yang kiranya bakal dengan mudah kuhadapi jika harus meninggalkan rumah.
Ah..
Aku manja.
Aku kangen mendengar berisik yang selalu membuatku kesal.
Aku kangen mendengar omelan mama dan protes adikku saat aku sibuk dengan ponselku.
Aku kangen diganggu perilaku posesif mamaku saat aku pura-pura tidur.
Sekarang sepi merajai hati..
Meninggalkan sisa aroma parfum yang menghilang bersamaan dengan tubuh yang berjalan tergesa-gesa menemui tujuannya.

Dasar manusia,
Aku hampir lupa pernah berbuat serupa.
Saat aku juga tergesa-gesa meninggalkan rumah untuk bersenang-senang dengan teman-temanku.
Sekarang aku tau perasaan itu,
Perasaan sepi yang hadir bersama perginya satu-persatu mereka yang biasa bersama kita.
Aku yang tidak adil jika merengek.
Sudah berkali-kali sejak aku dan ketiga saudaraku memasuki bangku sekolah, ada kesepian yang tidak sengaja dikeluhkan mama saat menyaksikan masing-masing dari kami berangkat menuntut ilmu, menjemput masa depan yang cerah.
Sebelumnya, belum pernah benar-benar kupikirkan bagaimana rasanya sepi itu.
Dan kini, entah majas apa yang bisa kupinjam untuk menggambarkan betapa buruknya merasa kesepian.
Aku sudah semakin mengerti ma..
Maaf, karna harus selalu membuat mama kesepian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...