Aku anak perempuan,
Yang bersembunyi dari deru arus metropolitan.
Aku anak perempuan,
Yang tersesat dan ketakutan.
Aku anak perempuan,
Yang melangkah pelan di jalan remang-remang.
Aku anak perempuan,
Yang sedang mencari penerangan.
Di persimpangan,
Aku berhenti.
Aku terduduk dan diam.
Aku anak perempuan,
Yang memeluk lutut karena kebingungan.
Aku anak perempuan,
Yang berusaha mencari ujung dari ketiga jalan.
Aku anak perempuan,
Yang menunggu bala bantuan.
Angin menerbangkan selendangku ke salah satu jalan.
Dan,
Aku anak perempuan,
Yang mengejar selendang merah jambu di jalan yang itu.
Aku anak perempuan,
Yang meyakini ada konspirasi semesta dalam rangkaian perjalanan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar