Tenanglah-tenang..

Perempuan duduk melipat lututnya, bersandar pada kaki ranjang sembari menarik napasnya berat.
Matanya lelah setelah mengadapi huru-hara hidup seharian.
Matanya sayu sendu, matanya memerah, matanya membendung lelah.

Ada yang tidak dimengertinya tentang perubahan.
Beberapa hal yang diirasa sepele, tapi melemahkannya pelan-pelan,
Dia santai, dia terlalu santai, dia teramat sangat santai.
Hingga tidak menyadari apa yang sedang dihadapinya.

Perempuan itu lagi-lagi terkapar diranjangnya.
Matanya hampir memejam. napasnya sarat akan beban.
Sekali lagi merasa kalah, harus mengalah.
Hingga akhirnya mampu mengikhlaskan, ia tertidur pulas.

Malaikat kesal, ini baru pukul sembilan.
Setan bersulang, perempuan itu belum sholat isya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...