Hai, kak !
Mungkin sapaku asing buatmu, ya aku hanya anak perempuan 18 tahun yang menghabiskan banyak waktu untuk berkicau di web blogger ini.
Ya, memang bukan informasi yang penting untuk diketahui.
Tapi, hai! anggaplah ini salam perkenalanku..
Sedikit aneh, tapi lama-lama kamu akan maklum dengan sifat asliku.
Jadi gini...
Satu malam ketika mataku enggan terpejam (seperti biasa) aku iseng blogwalking, mengetik beberapa kata secara random di mesin pencari google. Aku lupa aku mengetik apa, yang kuingat kata atau kalimat itu membawaku langsung pada ceritamu tentang Rundung.
Rundung, dia mengingatkanku pada seseorang, yang sudah jauh sekali tidak ingin kuingat lagi.
Bukan hal penting juga untuk kubagi disini tentang siapa yang kuingat seketika saat membaca karakter Rundung.
Seperti yang kamu tulis dalam ceritamu, Farah, yang tidak memiliki Rundung secara harfiah.
Seperti itu juga aku, tidak ada yang dijanjikan untuk sebuah kebersamaan, kelak perpisahan akan memaksa kita untuk ikhlas. Dan mengikhlaskan sisa-sisa keikhlasan, yang gagal diikhlaskan.
Ah, ini semacam tidak adil. Aku merasa seperti aku yang ada di dalam cerita, membuatku seperti membaca ke dalam diriku tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada hatiku.
Persis seperti Farah, aku juga suka hujan, Payung Teduh, dan suka menulis sesuatu tanpa pernah menyampaikannya pada yang dituju.
Mungkin ini kebetulan.
Kebetulan yang maha kebetulan.
Hai kak !
Lupakan soal curhatanku tadi, sebenarnya setelah selesai membaca cerita itu, aku sempat menaruh curiga bahwa yang sedang kautulis itu based on true story. Makanya kulanjutkan stalking beberapa post yang lebih lawas.
Aku masih dengan kecurigaanku, walaupun akhirnya kutepis karna aku tidak mengenalmu, aku tidak tau apa-apa dan bukan tugasku untuk langsung menjudge kisah cinta seseorang hanya berdasarkan cerita yang ditulisnya.
Sebenarnya aku tidak cukup kepo untuk ambil bagian dalam kehidupan pribadi orang lain, mau cerita nyata atau fiksi, asal aku suka ya baca saja.
Lagipula, aku lebih suka mengenal orang dari kalimat-kalimat tertulis dibanding bertemu langsung dan ngobrol. Aku bukan ahlinya bicara pada orang baru, aku bisa gugup sampai bibirku bergetar saat bicara.
Malam itu aku berhenti membaca blogmu sekitar pukul setengah tiga, baterai ponselku hampir habis, dan aku makin larut dalam kantuk.
Hai kak !
Aku suka bahasa penuturanmu, cerita sehari-hari yang kauceritakan secara jujur dan luwes tapi tetap enak dibaca, ada unsur sastra. Seperti itu juga yang kuharap ada di setiap postingan blogku, tapi apa daya aku nggak berbakat. Aku hanya menulis untuk mengkomunikasikan isi kepalaku yang nggak lancar kukatakan.
Aku senang bisa menambah deretan web yang kuhafal untuk dikunjungi sewaktu-waktu jika sedang bosan dan kurang bahan bacaan.
Dan satu lagi, kalau aku bisa tiba-tiba akrab untuk mulai menyapamu di linimasa bukan berarti aku Juga sama menyenangkannya jika di dunia nyata. Tidak. Kalau aku ditemui di dunia nyata, mungkin akan lebih terlihat seperti bocah perempuan berwajah judes yang nggak bakal angkat bicara jika tidak diajak bicara. Aku benar-benar tidak menyenangkan (-_-)
Ohya, sekian dulu salam perkenalan dariku..
Salam perkenalan yang lebih mirip curhat terbuka sih (._. )
Ah, jadi pengen malu..
Macam apa pula aku ini ?!
Yasudah sekian dari saya, dan maaf jika nampak aneh..
Percayalah post ini setulus ajakan minum teh bersama, dari anak perempuan yang tidak akan bisa kau ajak pergi minum teh..
Makin ngelantur ya ?
Udah ah, sekian dan terima kasih.
Salam manis,
adek Ayu yang baik hati dan menggemaskan (?)
nb : semoga sesegera mungkin aku bisa membaca lengkap, cerita si Rundung ya :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar