Sebelumnya.
Sebelum kembali terulang pagi.
Sebelum saya melanjutkan tulisan ini.
Saya harap malam ini akan lebih panjang dari catatan saya.
Hei Mei !
Rasanya ini pertama kalinya optimisme saya di awal bulan dibalas dengan migren berkepanjangan di hari-hari berikutnya.
Ketahanan tubuh yang menurun dan stabilitas emosi yang kurang menjanjikan.
Insomnia dan resah tanpa jeda.
Anehnya, kopi tak jadi pilihan untuk mendapat sebuah ketenangan instan.
Padahal, layak dicoba.
Hei, Mei !
Bagaimana saya bisa membenci kamu ?
Padahal, seharusnya mudah sekali untuk sekedar nyeletuk agar Mei segera berakhir.
Saya belum pernah se-tersiksa ini selama satu bulan penuh.
Saya tertekan mental, pun dengan tubuh saya yang tak biasanya mudah sakit.
Coba jelaskan bagaimana saya bisa selalu insomnia dan migren di malam hari ?
Kenapa setidaknya satu kali dalam seminggu perut saya selalu nyeri ?
Atau kenapa saya tidak boleh capek ? Kenapa jika saya capek, kepala saya terasa berat dan rasanya mau pingsan ? Kenapa kaki saya tidak boleh bekerja keras ? Kenapa setelah melewati hari berat kaki saya terasa nyeri bukan main ?
Kenapa ?
Kenapa bisa selemah itu ?
Padahal peluang sakit saya lebih kecil dari peluang terjadinya 29 februari dalam kurun waktu tujuhbelas tahun.
Sebelum Mei ini, hampir pasti saya kategori anak sehat dalam catatan guinness book of record.
Hei Mei !
Bukan maksud saya untuk mengeluh,
Saya sudah sangat menikmati keadaan ini.
Ngg..yaa soal 24 kemarin..
Seperti biasa, orang rumah hampir tidak mengingatnya.
Saya tidak akan berharap banyak soal itu, ini toh bukan pertama kalinya. Sudah 18 kali.
Ah, setidaknya ada doa dari mereka yang tulus mendoakan.
Juga 'amin' dari yang sudi mengamini..
Dan satu kejutan, ucapan ulang tahun pertama kali ternyata datang dari teman lama.
Sudah lebih dari lima tahun tanpa temu dan tanpa kabar, tapi dia masih mengingat tanggalnya, bahkan mengirimkan ucapan selamat via sms pukul 00.18.
Tentu saja saya terharu.
Sadar pun, ternyata momen ulang tahun saya bisa seberharga itu bagi satu orang.
Hai Mei !
Sampai dengan catatan ini saya buat, migren itu masih menyiksa saya, ditambah nyeri perut yang ntah karena apa.
Tapi saya justru sedang ingin berterima kasih untuk hari-hari yang tidak memanjakan saya selama hampir satu bulan.
Setidaknya saya tau, bagaimana harus bersyukur dalam keadaan terburuk sekalipun.
Sebelum pagi kembali terulang,
Sebelum angka 23.57 menggeser hari tepat di terbitnya 00.01
Tolong hipnotis saya agar segera terlelap.
Saya bosan insomnia x))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar