Sebenarnya ini sudah sesederhana, aku positif diterima PTN tanpa tes lagi.
Universitas Brawijaya, sesuai inginku.
Okelah, masalahnya hanya karena bukan di kedokteran.
Lalu apa lagi ?
Come on..
Kalo ditanya siapa yang paling sakit disini, ya pasti aku.
I do really love medic.
I've been struggling, I learn everything about medic, I imagine every single day I will study all day and just having 3hours for bedrest.
My life cycle will be like, wake up in the morning - go to campus - study - go home - study - eat - study till night - go to bed - wake up at 3 AM - pray - study - sleep for a hours -wake up in the morning - then doing this cycle till die hahaha..
Not a big problem if i have to spent my holiday in hospital to do some task or whatever else.
I'ill never complain for my super bad day and promise to enjoy my pain.
I'ill do everything by all my heart.
And I really love to be a longlife learner.
Secinta itu loh, aku sama medis
Bisa bayangkan sesakit apa rasanya kalo ga bisa hidup didalamnya ?
Bahkan dengan gilanya aku rela menukar waktu luangku untuk belajar medis, aku ga butuh ijasah, ga perlu wisuda, asal aku bisa belajar di kedokteran, merasakan atmosfirnya, panas dingin dan peningnya menjadi mahasiswa kedokteran.
Tapi, apa daya kedokteran cuma bakalan jadi mimpi indah aja.
Aku udah dipersunting jurusan lain *ceileh*
First love never dies..
Mungkin aku ga akan berhenti mencari tau tentang medis.
Mungkin aku ga akan berhenti berharap semoga aku bisa belajar atau sekedar diskusi tentang medis.
But life must go on..
Ga peduli sesakit apapun itu.
Aku harus sadar, i'm not born to be doctor..
Anyway, aku udah terseok menyeret langkah untuk move on.
Jadi tolong lah dukung aku..
Jangan ikutan membebaniku dengan wajah kecewa kalian saat aku gagal jadi dokter.
Aku tau kalian sayang aku, kalian peduli sama hidupku, kalian inginkan yang terbaik buatku.
Aku pun kecewa.
Tapi cuma ini yang kubisa, sebatas ini kemampuanku.
Aku malah ngerasa kayak manusia paling ga bersyukur didunia.
Aku udah dituntun segini jauh, udah masuk PTN tanpa tes tapi masih ngeluh.
Aku bisa aja ngelepas ini untuk tes tulis lagi.
Melepas takdir yang ada, melawan arus demi mengejar ambisiku.
Tapi ga ada yang jamin aku bakal lolos tes tulis kedokteran, terlalu berat, dan aku terlalu pengecut untuk ambil resiko.
Terimalah, hadapilah bahwa kalian berharap pada anak yang payah !
Aku nggak mau berpura-pura seolah super hero yang jenius.
Aku mau kalian tau, aku nggak setangguh itu.
Aku cuma anak pengecut yang ingin tetap pada zona amanku.
Walaupun kecintaanku pada kedokteran jadi korbannya.
Maaf karna aku mengecewakan..
Maaf aku belum bisa jadi anak ideal yang papa harapkan, apalagi adik yang bisa dibanggakan mas bagus..
Terimalah kenyataannya bahwa aku ga sesempurna harapan kalian.
Aku cuma anak perempuan yang setengah mati berjuang untuk membuat kalian bangga tapi kemudian cuma bisa berharap keajaiban menolongku..
Agar setidaknya kalian tidak perlu terlalu kecewa.
Cuma itu, tolonglah mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar