Tanya

Aku tidak lagi bertanya dimana letak keadilan itu, karna sakit hati ini telah begitu kental mendarah daging.
Dan kekecewaan itu juga yang menggerogoti hatiku.
Terus dan terus sampai habis.
Tapi aku tidak juga membenci kenyataan, aku tidak membenci sebab dari ini semua.
Aku hanya membenci diriku yang masih saja menangis.
Sementara tidak satu pun peduli dengan rasaku.
Sudahlah, aku benci terus menerus mengeluh dan jadi mellow.
Sudah cukup aku terbuang.
Dan rasa sakit itu jadi nggak berarti lagi.
Lupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...