Gemerlap lampu kota.
Menawarkan satu esensi yang berbeda buatku.
Semacam pelipur penat dari segala keharusan.
Entah apa, aku masih sibuk dengan khayalku tentang jalanan kota di malam hari.
Satu dimensi yang menembus kehidupan anak kuliahan.
Sesegera mungkin aku akan berteman dengan redupnya lampu jalan jikalau harus selalu pulang selarut ini.
Dengan motor yang melaju kencang membelah hiruk pikuk kehidupan malam, entah berkendara sendiri atau mungkin duduk di belakang dan menikmati dinginnya angin malam yang menerpa wajahku.
Apapun itu, rasanya akan sama seperti sekarang.
Saat aku menghayalkannya...
Nite note
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe
Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...
-
Dimotori dengan pengalaman pencarian jodoh yang cukup lama, aku akan menulis nasehat ini untuk adik-adikku yang akan menikah.Terlalu muda un...
-
Ada yang lebih sakit dari sekadar perih Ada yang lebih cacat dari sekadar parut Ada yang lebih ingin mati saja daripada menderita Kita meras...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar