Home is where the heart is.
Satu hari kala
menjalankan ibadah sholat tarawih aku merenungkan tentang esensi ramadhan yang
kali ini tidak sama dengan tahun sebelumnya. Lapar dan dahaga bukan jadi soal,
berbukapun bukan kemewahan. Ah, bukan karena nasi, abon dan telor asin saja..
bukan karena semua kesederhanaan ini. Lebih dari itu semua, aku juga kehilangan
cita rasa tarawih itu sendiri, beserta perasaan tanpa definisi yang selalu
kurasakan tiap pulang tarawih. Ntahlah yang jelas, ini berbeda.
Seorang teman
menyinggung soal rumah, katanya aku merindukan ramadhan di rumahku. Apalah bedanya.
Kos ini pun bermakna rumah pula buatku. Kos ini sudah kupaksakan untuk selalu
jadi tempatku pulang, tidak selalu harus Surabaya. Karena ketika himpitan tugas
menyerang, aku tidak mau merutuk benci karena iri pada mereka yang bisa selalu
pulang ke rumahnya. Aku sudah pulang ke rumahku. Rumah yang lebih sederhana.
Jadi, apa sebenarnya
definisi rumah ?
"Rumah itu himpunan dari semua rasa aman dan nyaman yang dirangkum dalam sebuah bangunan dengan luasan tertentu"
"Home is the place you rest in peace." #SalahNanya #EdisiMasihDuniaLain
"Rumah itu bangunan, tempatmu memulai cerita dan menyimpan kenangan di dalamnya."
"Rumah itu bapak, ibu, adek, sama abangku."
"Rumah itu tempat lu balik dari semuanya, dari semua rasa capek lu dan ngedapetin bahagia sesederhana tidur ditempat yang lu anggap ‘rumah’"
"Rumah itu kamu" *edisi gombal* #eaaaa #SayangnyaRumahSengketa
"Rumah itu tempat kita bisa tampil jelek dan bodo amat."
Masih banyak lagi
definisi berbeda dari perspektif yang lain.
Sebagian kecil, ada
yang juga menganggap rumah sebagai neraka. Bagi mereka rumah bukan lagi jadi
tujuan pulang. Di tempat lain, rumah bisa jadi impian sebuah keluarga di pinggiran
jalan ibu kota. Sesederhana bangunan kotak yang disusun dari kardus bekas. Rumah
juga ada yang hanya sekedar mimpi indah bocah
kecil yang tertidur di dalam gerobak atau entah dimana. Intinya, rumahmu
bergantung pada makna yang kamu sematkan diantaranya.
Gimana kalau rumah
sempurna? Pasti bakal lebih banyak definisi lagi.
At least, buatku rumah
sempurna itu tempat yang paling dirasa tepat untuk melepas beban di pundak,
melepas penat, melepas khawatir, melepas rasa takut, melepas dan redam benci,
melepas penyangga dagu yang membuatnya selalu meninggi, melepas heels, melepas
baju, menghapus riasan.
Rumah adalah tempat
kita melepas dan meletakkan semua ditempatnya.
Karena rumah adalah
tempat yang paling tepat untuk menjadi bukan siapa-siapa tapi tetap berbahagia.
Ohya, jadi kita bahas ramadhan atau bahas rumah nih? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar