" Boleh kuminta kopi hitam buatan tanganmu ? "
" Tentu "
" Terima kasih "
" Tidak perlu berterima kasih, sebenarnya aku biasa membuat kopi dengan gula. Tapi kali ini, aku sengaja ingin meracunimu dengan pahit. "
" Aku tetap berterima kasih, karena segera setelah ini aku akan bermakam di kepalamu "
Piciknya, kupikir dia akan kesal dan aku tinggal mengingatkannya betapa pahit itu pula yang pernah kutelan saat bersilang pendapat dengannya, hingga akhirnya kami memutuskan untuk berjalan berlawanan arah. Masing-masing.
Tapi dia menenggak isi cangkirnya tenang, aku yang kesal.
Seharusnya kamu katakan itu dulu..
sebelum aku kapok dan belajar melupakan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar