Satu dua tiga.
Aku menghitung untuk meredam amarah.
Aku tau, aku tidak seperti apa yang dikatakannya kepadaku
Tetap saja, aku tersinggung.
Satu dua tiga
Dia bukan siapa siapa.
Dia hanya orang yang kalah.
Karna aku tidak menaruh hati padanya.
Tak mungkin aku suka kepada bocah.
Bocah mabuk yang bicara seperti orang gila.
Satu dua lalu tiga.
Kali ini aku bicara kepadanya..
Kepadamu..
Jelek, tua atau cacatpun ia, bukan tugasmu memikirkan kenapa aku memilihnya.
Kaya, miskin, ataupun. anak raja bukan alasannya.
Tak usah menuduh yang bukan bukan..
Semoga Tuhan senantiasa melindungimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar