Utang rasa.

Tak bisakah aku melepasmu, tanpa beban rasa karena memutuskan pergi terlebih dahulu?

26/9/2017 22.33

Teruntuk ia, yang akan segera menyadari tulisan ini ditujukan padanya.

Aku tak tau apa gunanya menulis begini, yang kutau lidahku makin kelu untuk bicara dengannya. Ku bilang padanya bahwa ia dan aku sudah berubah. Aku enggan menjelaskan padanya, kuharap ia cukup pintar menganalisa.

Mungkin perubahan itu sebuah keniscayaan, dan tahun tahun bersama adalah pembelajaran.
Dan dari ia aku belajar bahwa hidup adalah tentang pengulangan. Manusia membuat masalah, minta maaf, berjanji tidak mengulangi, lalu kembali membuat masalah, minta maaf dan berjanji lagi.
Hari ke hari, minggu ke minggu lalu tahun, aku tak menghitung berapa banyak kami mengungkapkan rindu hingga rasanya tak lagi sama. Ulang mengulang, menjadikan tiga kata dalam satu kalimat yang dulu terasa bagai mantra menjadi kehilangan arti.

Kadang kalau sedang tak sadar, aku bisa mendengar darinya beberapa koreksi tentangku (kalau sadar dia bilang tak ada koreksi). Katanya aku selalu mengungkit masalah, melupakan bagian paling menyenangkan diantara kami. Dia memang manusia yang paling mudah melupakan kesalahan (kecuali kesalahanku). Ah, mana mungkin ia tau, bahkan aku tak tidur hanya untuk mengingat alasanku menyayangi, mengusir rasa asing sejak dikecewakannya (atau mungkin kecewa karena salahku berharap padanya). Aku tak mungkin lupa bagaimana ia pernah berjasa untuk membuatku tertawa senang hingga terbawa ke alam mimpi. Sedang kini, aku menyadari, berapa kalipun aku mengingatnya hatiku tak lagi terasa menghangat. Bahkan ketika aku sedang rindu, aku sering berpikir, bicara dengannya atau tidak pun sama saja.

Sudah lama sekali aku telah mengenal dia, baik dan buruknya. Lama sekali  aku belajar menghadapi dan memaklumi gerak geriknya. Semestinya aku lebih siap. Sayangnya ketika sedang berseberangan, kami saling menyalahkan. Tak satupun dari kami yang mau mengalah. Kenyataannya persamaan sifat tidak dapat menyatukan dua orang manusia. Bahkan juga banyaknya waktu yang dilalui tidak menjamin apapun tentang kecocokan.

Aku masih sering merindukannya, tapi tak habis pikir apa lagi yang mau ku bicarakan dengannya. Aku telah membuat sebuah negosiasi yang akhirnya membuatku merasa bodoh. Tak akan kuceritakan disini. Aku telah mengalami banyak hal rumit, hingga akhirnya aku yakin bahwa aku memperjuangkan sesuatu yang salah. Aku membuat sebuah skenario yang salah. Mungkin sebaiknya aku berhenti meneruskannya. Semesta merestui, aku punya beberapa hal yang lebih baik kukerjakan tanpa gelombang emosi. Sementara itu, aku merasa hubungan kami sudah seperti bom waktu, yang bisa meledak kapanpun juga. Aku takut, sebaik apapun aku mecoba fokus dengan pekerjaanku, akan tetap porak poranda juga semua.

Aku takut.

Perihal mengenang.

Sore itu aku menginginkan siomay. Aku mengenang setiap kunyahan, rasa dan aroma.
Aku memikirkannya berhari hari, bersabar menghitung waktu sampai bisa kunikmati lagi.

Kau tau? rindu bisa sesederhana itu.
Tak ada syarat menyayangi untuk merasa rindu, ini hanya perkara mengenang.

Jangan banyak mengobral perasaan, hanya karena mengenang, kau mengaku sayang. Hanya karena mengenang kau ingin merebut kekasih orang. Keterlaluan.

Perihal diam.

Adakalanya kamu akan lebih suka bergerak tanpa diminta, tanpa diperintah. Dengan demikian kamu tidak akan memerintah orang, seenaknya.

Adakalanya orang lain memerintahkan kamu melakukan sesuatu yang jadi kewajibannya. Kita tidak bisa menolak karena dibalut kalimat "tolong". Kita tidak juga terhindar dari kesal karena berselimut aura perintah.

Sebenarnya kita cuma perlu memperlakukan orang sebagaimana kita ingin diperlakukan.
Jika masih ada orang yang memperlakukan kamu dengan tidak baik, tak perlu berbalik dan membalas, kebaikan bersumber dari segala arah.

Adakalanya kita hanya perlu diam menerima.

2.1



Selamat ulang tahun, Ayu

Selamat atas pencapaianmu selama 3 dari 21 tahun hidupmu.
Selamat atas keberhasilanmu mengalahkan rasa kangen untuk menjadi lebih baik di luar rumah.
Selamat atas usahamu yang nyaris sukses dalam merekonstruksi mimpi baru dan berhasil  survive
Selamat atas buku-buku(baca: laporan) yang telah berhasil kamu tulis, sebagai bukti tercapainya mimpi.
Selamat atas selamatnya kamu dari bencana, prahara dan perkara yang senantiasa memporak-porandakan hatimu.

Kamu tau, suatu hari kamu akan mendapati hari ulang tahunmu menjadi hari yang biasa aja. Tanpa perayaan, tanpa lilin dan kue ulang tahun, tanpa kejutan. Tapi senyummu tetap terkembang lebih dari biasanya, karena 24 Mei akan selalu menjadi hari bahagia untukmu. 

Kamu anak perempuan yang bahagia karena begitu asyiknya memiliki segala yang ada di genggaman. Mensyukuri adanya sahabat, teman, orang tua dan hape baru. Tersenyum senang ketika membalas ucapan selamat ulang tahun. Kamu anak perempuan yang bahagia karena merasa memiliki semua yang kamu butuhkan di dunia, jadi hatimu tidak perlu bersedih mengetahui ada yang tidak kamu miliki saat ini. 

Pestamu begitu khusus, begitu intim, terisi hanya oleh mereka yang ada di dalam lingkaran. Kamu tidak menyukai keramaian, begitupula keramaian tidak akan mengingat kehadiranmu. Kamu menciptakan sendiri sebuah pasar malam di dalam tempurung kepalamu, sebuah pesta yang ramai tanpa undangan, supaya orang bebas masuk, kemudian pergi lagi atau memilih untuk tersesat masuk ke dalam. Hingga malam larut, dan orang orang itu terjebak di dalam pesta.

Selamat ulang tahun, Ayu Retno Wulandari
Selamat menjadi perempuan yang akan dituntut untuk segera lulus dan menentukan arah langkah berikutnya. Sehat-sehat dan berbahagialah senantiasa.

Dari aku,
Ayu versi 2.0 (sebelum upgrade)

H-10

O haloo..

Ini mungkin ulang tahun terbaik sepanjang hidupku, at least sepanjang 21 tahun ini.
Karena, akhirnya, aku menyadari betapa banyak cinta di sekelilingku
Tahun ini, aku punya kue ulang tahun dengan lilin diatasnya
Kemudian meniupkan doa, semoga lebih baik segalanya..

Soal kue ulang tahun, sebenarnya aku tidak terlalu suka kue tart. Serius.
Aku menginginkannya selama bertahun-tahun hanya untuk meniupkan lilin diatasnya.
Ini nggak pernah masuk dalam resolusi tahunanku, tapi selalu kuinginkan setiap menjelang tanggal ulang tahunku, tidak terwujud setiap tahun dan kemudian dilupakan setiap tahun.
beberapa waktu lalu, sempat ku utarakan kembali kepada mama
I just ask for a 10cm tart and candles.
Sempat hopeless karna mama lebih menawarkan nasi kuning sebagai pengganti tart
Lalu ku katakan hal yang sama pada dua teman terdekatku,  just a 10cm tart and candles.

Sampai kemarin sore, waktu lelah selesai dari acara penting di paguyubanku
Sambil rebah di kasur kos, aku nyalakan hape dan sebuah notifikasi masuk
Mama kirim foto kue tart yang baru dibelinya karena aku berjanji akan pulang besok.
Aku ngga bisa lagi nunggu pagi datang, jadi aku langsung memasukkan laptop ke dalam tas dan bersiap untuk pulang. Malam itu juga.
Sepanjang jalan, di angkot, aku banyak berpikir..
I guess how much mama loves me, she give me more than I ask

Aku sangaat bahagia karena akhirnya cita-citaku untuk tiup lilin ulang tahun terwujud sudah
Lebih bahagia karena, untuk pertama kalinya aku bisa menyuapkan kue tart untuk papa
Daaaaan papa mau di foto, sungguh pengalaman yang sangat langka.
Daaaaan papa bisa senyum di foto, ajaib!


Guys, you will never understand how much our parents loves, until they give you birth-cake in the middle of May, even your birth day is on 24th. 

Sampai pada hari ini, aku banyak bersyukur karena rasanya aku tidak bisa membayangkan hal lebih baik apalagi yang bisa kudapat selain ini semua
Aku merasa sudah menerima banyak sekali, dari semesta, dari penciptanya, dari orang orang yang ku sayang..







dan ya

kamu membuatku pecah kepala, tuan
waktu aku coba membebaskanmu
seperti busur yang melentingkan anak panah
lalu kau kembali seperti bumerang
memberikan luka dan sakit kepala

kamu membuatku menggigil cemas
waktu aku berusaha mengikhlaskanmu
seperti doa yang ditiupkan jauh ke langit
lalu kau kembali seperti karma
memberikanku trauma dan masih sakit kepala

kamu membuatku duniaku berhenti berputar
untuk sejenak, dengan kejutanmu.
berpikir bahwa semua akan selesai
dengan sangat sederhana
tanpa konflik, hanya melepas genggaman
kemudian luruh semua
tanpa sisa.

dan ya
semoga aku baik-baik saja

doa

kau eja semoga,
pada hal yang tidak pasti
katamu yakin saja, berdoa saja.

aku tau,
Tuhan kita maha baik.
bukan maksudku untuk pesimis
tapi tidakkah lebih baik jika kita bersiap
untuk kenyataan
baik buruknya.
jangan simpan seluruh hatimu pada harapan.

berdoa saja,
sebanyak yang kau bisa.
berdoa saja,
semoga aku tidak salah langkah.
berdoa saja,
berdoa saja.

karena hanya itu yang kita bisa.


Ngomongin orang

Jadi sekarang social media lagi rame banget ngomongin orang,
Sebagai silent reader yang terlatih, tiba-tiba aku jadi gemas ikut komentar
Ya tentang kebiasaan ngomongin orang.
Emang seru sih.

Percaya aja sama kekuatan benci, 
Pasti bawaannya menutup telinga untuk dengar berita baiknya
Tapi masa lalu jeleknya, biar udah lama, pasti dikorek-korek sampe mampus.
Sayangnya, abis gitu disebar, diramein di social media.
Kebakar lah kolom komentarnya, 
Lucu-lucu sih, ada yang baru tau trus ikutan benci,
Ada yang emang dari embrio udah  ga simpati sama "yang-lagi-diomongin"
Ada yang ngasi info hasil skrinsut berita lain buat literatur pendukung
Ada yang nawarin peninggi pelangsing pemutih
Sisanya kirim stiker aja atau promosi jual koin buat beli stiker.
Famous deh yang punya akun, dishare kanan kiri, dikomen ribuan orang.

Aku anak Surabaya, sekolahnya di Malang. 
Nggak punya urusan sama Jakarta.
Aku nggak pernah mau ikut komentar soal cagub-cawagub mereka
Aku nggak menilai siapa yang lebih baik dari siapa
Yang jadi masalah adalah dampak dari kebencian  itu.
Salah kaprah dan jadi nggak wajar
Semua orang pernah merasa benci (walau sekecil upil) di hati mereka
Tapi menurutku, menularkan kebencian ke orang lain itu bukan hal yang benar.


Ada kasus tentang bully, dialami seorang anak sekolah dasar karena mata sipitnya. 
Hal yang benar-benar membuatku risih adalah, pelaku bully itu anak kecil yang sudah bisa mengkafirkan temannya sendiri. Darimana dia punya pola pikir sepicik itu? Apa ya cuma gara-gara emak bapaknya benci setengah mampus sama satu orang, trus anaknya diajarin buat benci orang orang yang serupa? 

Aku anak yang terlahir beragama Islam, alhamdulillah
Di setiap stadia hidupku, aku punya beberapa teman yang berbeda denganku, baik itu, agamanya, warna kulitnya, bukaan kelopak matanya, cita-citanya, 
Tapi kami bisa hidup dengan berdampingan sebagai teman
Kami saling menghormati karena tetua kami, agama kami, juga pendidikan moral pancasila di sekolah kami juga tidak mengajarkan untuk menghina agama lain (selain yang kami anut)
Aku selalu merasa, manusia, sebaik apapun ia, tidak berhak mengkafirkan seseorang, sementara ia hanya manusia, bukan nabi, rasul, atau titisan dewa.
Apalagi cuma netizen baru gaul, yang kalau beli pulsa dapet kembalian lebih diem aja.


Kupikir, muslim yang baik adalah yang pemaaf, yang bertingkah adil dan berperilaku tenang dalam dakwahnya. Dan manusia yang baik adalah manusia yang menebarkan kebaikan di lingkungannya.


Kau tau, setiap orang pernah melakukan salah dan berhak untuk memperbaiki kesalahannya.

Apabila satu orang salah, bukan berarti semua orang yang serupa, sesuku, seagama, atau se-gender dengannya juga bersalah.
Yaa intinya jangan berpikiran picik. Jangan gampang menghakimi orang, bukan tugasmu. Jangan sekalinya patah hati, trus bilang "semua laki-laki itu brengs*ek" sadarlah bapakmu juga laki laki.

Maret, tengah bulan.

Tak ada hal baik mengenai rindu, kecuali pertemuan itu.

Kau tau, tuan
Begitu buruknya, teramat menyedihkan. Hingga aku ingin sekali bersumpah, tidak akan merindukanmu lagi seumur hidupku. Persetan dengan semua hal. Perasaan menyayangi justru membuat seseorang menderita demikian parah. Kasihan paru paruku, terasa sesak dalam rongga dada, besok jantungku juga, kalau lama lama aku dibiarkan begitu.

Aku ingin sekali memaki, betapa jahatnya kau ini.

Tidak ada hal baik tentang jatuh cinta, kecuali kehadiran yang menghangatkan hati.

Kau tau, tuan
Kau, tanpa kehadiranmu, memaksaku tetap jatuh cinta, kemudian rindu. Tanpa menjanjikan adanya hal baik dari apapun yang kulakukan. Bagaimana bisa mengaku punya hati sementara kau biarkan aku sesak.

Kau ini, mencintai atau ingin memenjarakanku saja?

resah

aku suka susah sendiri
waktu aku meyakini hal baik datang dari segala arah
termasuk dari sudut pandangmu
waktu aku sadar, hal baik tidak bisa dipaksakan
aku jadi susah sendiri

aku baik
kamu baik
kita melakukan baik dengan cara yang berbeda
tapi katamu, kita bisa bersama
lalu aku susah payah mengikuti baikmu,
yang kemudian tidak diterima baik ditempatku.

kita jauh, harusnya aku sadar.
aku tidak bisa mengikutimu.
tidak bisa lebih jauh.





Cerita Tentang Teh Hangat dan Susu Jahe

Segelas teh hangat dan susu jahe. Anggap saja dua jenis minuman itu adalah kita, yang terhidang di meja semesta malam itu. Sedari dingin m...