Mau dengar cerita, bli ?
.
.
Alkisah sebelum bertemu kamu, saya sempat menyukai seorang lelaki yang mirip denganmu. Dia baik sekali, pembawaannya tenang, dan tutur katanya lembut nan santun. Saya sangat mengaguminya. Hanya saja, saya dan dia memanggil nama Tuhan dengan sebutan yang berbeda.
Hopeless, saya ketika itu.
Tanpa maksud apa-apa, saya iseng nyeletuk "Tuhan, boleh ndak, kalau saya minta satuuu aja yang mirip ini. Yang sama baiknya, sama sopannya dan sama tenangnya tapi tolong yang seiman dengan saya.. "
Ajaibnya, tak kurang dari dua hari, saya bertemu kamu. Terlibat kesibukan selama seharian penuh bersama. Kemudian saya mengenali sosok lelaki itu pada dirimu. Kalian mirip sekali. Benar-benar mirip (attitude ya, bukan physic). Sampai akhirnya saya tau, lelaki itu adalah karibmu, dan kalian berasal dari pulau yang sama.
Saya jatuh, mudah sekali..
Hanya karena selera humor semesta dan Tuhan yang maha mengabulkan doa.
Bli,
Saya belum benar-benar siap jatuh lagi semenjak hati saya pulih dari patah kemarin.
Kamu pun jauh dari ekspektasi saya,
Tentang lelaki yang rentang usianya paling tidak harus 3-5tahun diatas saya.
Tapi kembali lagi, ini baru gelitik lucu dalam hati, kan ?
Belum terlalu jauh, saya masih sekedar menyukaimu.
Ya, kamu adalah doa yang terlalu lekas terkabul.
Taukah kamu ?
Sebenarnya saya tidak pernah menyesali apapun. Apapun.
Tapi andai saja bisa meralat ucapan, saya ingin ketika itu lebih hati-hati saat berujar.
Saya ingin, jika saja bisa menambahkan kalimat semoga..
"Semoga kamu, mencintai saya dengan tulus" dan "Tidak harus sekarang, bisa saja nanti saat saya sudah siap"
Saya tau, bli..
Kamu mungkin saja tidak sama sekali terpikir tentang saya. Saya juga jarang mikirin kamu.
Banyak orang yang lalu lalang di dekat saya, akhirnya membuat saya menyadari bahwa kamu sedikit berbeda.
Perasaan saya, saya tidak pernah berdebar saat bertemu kamu, tidak juga resah merindukan kamu. Tapi saya tau, kamu tersimpan di dalam rongga hati saya. Demikian tenangnya, ada perasaan teduh ketika kamu dekat. Seperti sedang berada di rumah.
Bli, titip rumah saya, boleh ?
Nanti kalau saatnya tiba, saya pulang ya ?
Tolong jangan dulu dibuka pintunya, takut ada kucing masuk.
Hehe..